Kamis, 26 Januari 2012

SMAW

Las SMAW

Teori Dasar Las

Pengaruh flame heating terhadap ketahanan korosi dan sifat mekanis sambungan las logam tak sejenis pada struktur utama gerbong kereta api.
Pengelasan logam tak sejenis (dissimilar metals) antara baja karbon (CS) dan baja tahan karat (SS) semakin banyak diterapkan di bidang teknik karena tuntutan desain dan tuntutan ekonomi. Pengelasan logam tak sejenis dalam dunia perkeretaapian antara lain adalah sambungan rangka (CS) dan atap gerbong kereta api (SS), sambungan pintu atas (CS) dan pintu bagian bawah (SS) dan sambungan antara reservoir air (SS) dan dudukannya (CS). Permasalahan yang sering muncul dalam sambungan las ini adalah penurunan ketahanan korosi yang menyebabkan penurunan sifat mekanis sehingga mudah terjadi kegagalan katastropik. Permasalahan tersebut biasanya sulit diatasi karena adanya perbedaan sifat fisik, mekanik dan sifat metalurgi dua logam yang dilas sehingga menimbulkan permasalahan yang berbeda pada masing-masing logam dasar.

Pengelasan Baja tekan

Seorang engineer berhadapan dengan bermacam-macam masalah ketika merancang suatu alat penukar panas jenis shell and tube. Prosedur rekomendasi untuk pemilihan material akan ditampilkan, dimana berbeda untuk bejana tekan. Juga didiskusikan beberapa hal kritis dan berbahaya yang berhubungan dengan fabrikasi, inspeksi dan pengujian alat penukar panas tersebut. Hal itu meliputi cladding, pemilihan tube tanpa atau dengan las, sambungan tube dengan tube-sheet yang diinginkan, perancangan dan pemilihan flange dan gasket, pemilihan pabrik pembuat, inspeksi bengkel terhadap alat penukar
panas yang baru, serta pengawasan dan pemeliharaan alat penukar panas pada waktu beroperasi.
Juga disajikan beberapa metoda inspeksi dan bagaimana mereka sangat baik digunakan untuk menjamin kehandalan dan keekonomisan menyeluruh. Makalah ini diperluas untuk mencakup persyaratan OSHA mengenai kesatuan mekanis
mechanical integrity ).


Gerakan electrode

posisi dibawah tangan
Dari keempat posisi pengelasan tersebut, posisi bawah tanganlah yang paling mudah melakukannya. Oleh sebab itu untuk menyelasaikan setiap pekerjaan pengelasan sedapat mungkin diusahakan pada posisi dibawah tangan.
Penjelasan:
- pada gambar anda dapat melihat bagaimana seharusnya sudut-sudut elektroda pada berbagai macam kampuh.
kemiringan elektroda 10 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical kearah jalan elektroda.
- kampuh berimpit
- kampuh T



bagian mesin welding (SMAW)

· ampu sinyal sebagai indilator apakah mesin sudah berfungsi atau tidak.
· Tombol pemutar berfungsi untuk menghidupkan mesin las (transformator)
· Pengatur arus berfungsi mengatur besarnya kuat arus yang diijinkan.
· Kutub + sebagai sumber arus positif.
· Kutub – sebagai sumber arus negatif.
· Penjepit benda kerja berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan dilas.
· Penjepit elektroda berfungsi menjepit elektroda yang digunakan sebagai logam pengisi.
· Klem tiga fase berfungsi untuk pengaturan arus jauh dari mesin las

posisi pengelasan
Posisi pengelasan atau sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan gerakan arah dari pada elektroda sewaktu mengelas. Adapun pisisi mengelas terdiri dari empat macam yaitu:
# Posisi di Bawah Tangan
Posisi di bawah tangan yaitu suatu cara pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata/datar dan dilakukan dibawah tangan. Kemiringan elektroda las sekitar 10º - 20º terhada garis vertikal dan 70º - 80º terhadap benda kerja.
# Posisi Tegak (Vertikal)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10º - 15º terhada garis vertikal dan 70º - 85º terhadap benda kerja.
# Posisi Datar (Horisontal)
Mengelas dengan horisontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horisontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5º - 10º terhada garis vertikal dan 70º - 80º kearah benda kerja.
# Posisi di Atas Kepala (Over Head)
Posisi pengelasan ini sangat sukar dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap antara lain: Baju las, sarung tangan, sepatu kulit dan sebagainya. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5º - 20º terhada garis vertikal dan 75º - 85º terhadap benda kerja

1 komentar: